KEGIATAN PRAKTIK PEMBUATAN BAHAN MAKANAN UNTUK PMT BALITA

facebook sharing button
twitter sharing button
whatsapp sharing button
telegram sharing button
gmail sharing button
sharethis sharing button

Masalah gizi Balita di Indonesia masih cukup tinggi, masalah gizi di sebabkan oleh berbagai faktor. Kekurangan asupan makanan bergizi dan atau seringnya terinfeksi penyakit menjadi salah satu penyebab langsung terjadinya masalah gizi. Pola asuh yang kurang tepat, kurangnya pengetahuan, sulitnya akses ke pelayanan kesehatan, kondisi sosial ekonomi juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap akses makanan bergizi dan layanan kesehatan. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada Balita.

UPT Puskesmas Jurumudi Baru telah mengadakan kegiatan pembinaan kepada 30 kader posyandu dari tiga kelurahan yaitu Kelurahan Belendung, Kelurahan Pajang dan Kelurahan Jurumudi Baru terkait praktik pembuatan  bahan makanan untuk PMT balita gizi kurang dengan bahan pangan basis lokal. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Puskesmas Jurumudi Baru.Sabtu (24/08/2024). Kegiatan pembinaan yang disampaikan oleh Nurhayati Pj. Nutrisionis puskesmas kepada kader diantaranya berkenaan dengan edukasi PMT yang berbahan baku dari bahan pangan lokal daerah yang mudah didapat, metode PMT berbasis pangan lokal bagi anak balita dalam upaya pencegahan serta pemulihan kasus stunting, serta demo pembuatan PMT lokal. “Harapannya dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai pentingnya memperhatikan gizi makanan pada  anak balita.” tutur Yati, sapaan akrabnya. "Selain itu, dapat mencegah terjadinya stunting pada anak yang dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan." lanjutnya.

Pemberian MT disertai dengan edukasi. Prinsip pemberian makanan tambahan balita berupa lauk hewani  bersumber dari 2 macam sumber protein hewani yang berbeda dan buah siap santap. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan kandungan protein yang tinggi dan asam amino esensial yang lengkap, menggunakan bahan makanan segar (tanpa pengawet buatan). Berupa tambahan dan bukan pengganti makanan utama. MT Balita gizi kurang  diberikan  selama 56 hari dengan pendekatan pemberdaaan masyarakat,. Diberikan setiap hari dengan menu protein hewani dan buah, dengan kalori 250-350 Kkal/anak/hari dan Protein sebanyak 10-15 gram/anak/hari. Pemberian MT disertai dengan edukasi.

Dalam kegiatan ini diharapkan semua pihak turut berpartisipasi aktif, karena penyebab gizi kurang pada balita bukan karena faktor ekonomi saja, tetapi faktor pola asuh dan pola makan yang belum benar. Para peserta terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut dan berhadap dapat terus dilakukan secara berkala agar pengetahuan kader dapat terus terupdate.