Banjir Melanda Kota Tangerang Sejak Malam Tadi UPT Puskesmas Jurumudi Baru Dirikan Posko Kesehatan untuk Korban










Banjir besar melanda sebagian besar wilayah
Kota Tangerang sejak malam hari kemarin, menyebabkan gangguan signifikan
terhadap aktivitas warga setempat. Hujan deras yang mengguyur wilayah ini sejak
sore hari memicu banjir di berbagai titik, menggenangi pemukiman warga, jalan
raya, serta fasilitas umum lainnya. Hingga pagi ini, ketinggian air masih cukup
signifikan di beberapa area, menghalangi akses menuju beberapa lokasi utama di
kota tersebut. Rabu (29/01/2025)
UPT Puskesmas Jurumudi Baru telah membuka
sejumlah posko kesehatan untuk membantu warga yang terdampak banjir.
Posko-posko ini menyediakan layanan medis darurat, termasuk pemeriksaan
kesehatan, obat-obatan, dan penanganan awal untuk korban yang mengalami
luka-luka akibat banjir. Selain itu, posko-posko ini juga memberikan bantuan
makanan, air bersih, dan perlengkapan darurat bagi para pengungsi
Kita langsung bergerak cepat sejak semalam dan
melakukan evakuasi terhadap warga masyarakat yang terdampak banjir di
posko-posko siaga bencana," kata Muhammad Ilham selaku Ka UPT Puskesmas
Jurumudi Baru.
Berdasarkan data sementara ada 2 titik banjir
yaitu di Belendung Kecamatan Benda, Rw.06 & Rw.07 Rawa Bamban Kelurahan
Jurumudi Baru (posko pengungsian di Majelis taklim Al Ansor & Musholla As
Syuhada), RT 03 RW 10 di musolah Al
falah jumlah pengungsi 40 kk. Masjid
At-taqwa rt 05 RW 09 jumlah pengungsi 80
kk3. Musolah nurul iman Rt 06 RW 09
jumlah pengungsi 50 KK di Kelurahan Belendung
Ketinggian air berkisar dari 20 sampai dengan
100 centimeter. Kesiapan petugas dalam penanganan banjir sebagai tindak lanjut
dari status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi yang telah diberlakukan
Pemkot beberapa waktu lalu.
Adapun genangan dan banjir disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang cukup
deras dari siang hingga malam sehingga kapasitas drainase dan tampungan airnya
tidak memadai.
Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengimbau agar
warga tetap waspada terhadap potensi penyakit yang mungkin timbul pasca-banjir,
seperti diare, demam, dan penyakit kulit. Pihak berwenang juga meminta
masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar tidak terjadi
penyebaran penyakit. Serta mengajak kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga
dan meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan jika menemui keadaan yang
bersifat gawat darurat maupun bencana.