Praktik PMT Lokal di Wilayah Kerja Puskesmas Jurumudi Baru
UPT Puskesmas Jurumudi
Baru melaksanakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bertempat Aula
Puskesmas Jurumudi Baru, Sabtu (14/9/2024) Berbahan Pangan Lokal adalah makanan
tambahan pangan lokal yang diberikan untuk meningkatkan status gizi pada
sasaran.Tujuan dari PMT lokal adalah untuk meningkatkan berat badan dan
memperbaiki status gizi balita/ibu hamil melalui pemberian makanan tambahan
berbahan pangan lokal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kegiatan ini
dibiayai dari DAK Non Fisik.
PMT lokal diberikan
kepada:
1. Balita
· Balita usia 6-59 bulan
· Balita dengan gizi kurang
adalah balita dengan status gizi yang berdasarkan indikator BB/PB atau BB/TB
pada -3 SD sampai dengan <-2 SD
2. Ibu hamil
· Ibu hamil Kurang Energi
Kronis (KEK) adalah ibu hamil yang mempunyai Indeks Massa Tubuh pra hamil atau
pada trimester 1 (<12 minggu) sebesar <18,5 kg/m2
· Ibu Hamil Berisiko Kurang
Energi Kronis adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)
di bawah 23,5 cm
· Bumil KEK/Risiko KEK + Anemia
· Bumil KEK/Risiko KEK + Komplikasi Kehamilan
Prinsip PMT lokal:
1. Berupa makanan siap
santap, dalam bentuk makanan lengkap atau makanan selingan/kudapan padat gizi
dengan memperhatikan gizi seimbang, membatasi penggunaan gula, garam dan lemak
2. PMT merupakan tambahan
terhadap makanan yang dikonsumsi oleh sasaran sehari-hari, bukan sebagai
pengganti makanan utama. Ibu hamil/balita harus tetap mengonsumsi makanan
sesuai prinsip gizi seimbang setiap hari.
3. Makanan tambahan ibu
hamil diberikan selama minimal 120 hari. Makanan tambahan balita diberikan
selama 56 hari
4. Pemberian makanan
tambahan dilaksanakan di posyandu, fasyankes, kelas ibu hamil atau melalui
kunjungan rumah oleh kader/nakes/mitra
5. Makanan tambahan
diberikan setiap hari. Dalam 1 (satu) kali siklus menu, sedikitnya ada 1 (satu)
kali pemberian makanan lengkap. Sedangkan sisa hari pemberian lainnya, dapat
berupa makanan selingan/kudapan. Makanan lengkap diberikan sebagai sarana
edukasi implementasi isi piringku.
6. PMT lokal dilakukan
dengan mengedepankan prinsip pemberdayaan masyarakat dan penggunaan bahan
pangan lokal setempat.
7. PMT disertai dengan
edukasi, dapat berupa demo masak, penyuluhan dan konseling.