Praktik PMT Lokal di Wilayah Kerja Puskesmas Jurumudi Baru

facebook sharing button
twitter sharing button
whatsapp sharing button
telegram sharing button
gmail sharing button
sharethis sharing button

UPT Puskesmas Jurumudi Baru melaksanakan kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bertempat Aula Puskesmas Jurumudi Baru, Sabtu (14/9/2024) Berbahan Pangan Lokal adalah makanan tambahan pangan lokal yang diberikan untuk meningkatkan status gizi pada sasaran.Tujuan dari PMT lokal adalah untuk meningkatkan berat badan dan memperbaiki status gizi balita/ibu hamil melalui pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kegiatan ini dibiayai dari DAK Non Fisik.

 

PMT lokal diberikan kepada:

1.    Balita

·         Balita usia 6-59 bulan

·         Balita dengan gizi kurang adalah balita dengan status gizi yang berdasarkan indikator BB/PB atau BB/TB pada -3 SD sampai dengan <-2 SD

2.    Ibu hamil

·         Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) adalah ibu hamil yang mempunyai Indeks Massa Tubuh pra hamil atau pada trimester 1 (<12 minggu) sebesar <18,5 kg/m2

·         Ibu Hamil Berisiko Kurang Energi Kronis adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) di bawah 23,5 cm

·         Bumil KEK/Risiko KEK + Anemia

·         Bumil KEK/Risiko KEK + Komplikasi Kehamilan

 

Prinsip PMT lokal:

1.    Berupa makanan siap santap, dalam bentuk makanan lengkap atau makanan selingan/kudapan padat gizi dengan memperhatikan gizi seimbang, membatasi penggunaan gula, garam dan lemak

2.    PMT merupakan tambahan terhadap makanan yang dikonsumsi oleh sasaran sehari-hari, bukan sebagai pengganti makanan utama. Ibu hamil/balita harus tetap mengonsumsi makanan sesuai prinsip gizi seimbang setiap hari.

3.    Makanan tambahan ibu hamil diberikan selama minimal 120 hari. Makanan tambahan balita diberikan selama 56 hari

4.    Pemberian makanan tambahan dilaksanakan di posyandu, fasyankes, kelas ibu hamil atau melalui kunjungan rumah oleh kader/nakes/mitra

5.    Makanan tambahan diberikan setiap hari. Dalam 1 (satu) kali siklus menu, sedikitnya ada 1 (satu) kali pemberian makanan lengkap. Sedangkan sisa hari pemberian lainnya, dapat berupa makanan selingan/kudapan. Makanan lengkap diberikan sebagai sarana edukasi implementasi isi piringku.

6.    PMT lokal dilakukan dengan mengedepankan prinsip pemberdayaan masyarakat dan penggunaan bahan pangan lokal setempat.

7.    PMT disertai dengan edukasi, dapat berupa demo masak, penyuluhan dan konseling.