Penjaringan Kesehatan Siswa Sebagai Upaya Pelayanan Kesehatan di Sekolah
Sakit merupakan keadaan ketika seseorang tidak
bisa melakukan aktifitas secara maksimal, baik secara rohani maupun jasmani.
Apa lagi saat sedang melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar. Siswa harus
dalam keadaan sehat, agar informasi yang diberikan guru dapat diterima dengan
maksimal.
Penanggung jawab program UKS Puskesmas Jurumudi
Baru,Siti Yuliza Rahmi yang biasa disapa Amy menyampaikan, Penjaringan
Kesehatan Anak Sekolah (Skrinning) adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan
yang bertujuan mendeteksi dini siswa dengan masalah kesehatan. Dimaksudkan agar
segera mendapatkan penanganan sedini mungkin, di samping tersedianya data atau
informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta didik.
Siswa kelas VII-IX SMP Al Barkah mengikuti kegiatan penjaringan kesehatan anak
sekolah. Bertempat di ruang kelas SMP Al Barkah, Rabu, (13/9/2023). Kegiatan
penjaringan kesehatan anak sekolah dengan diikuti 39 siswa tersebut dilakukan
oleh petugas Puskesmas Jurumudi Baru bersama dengan Unit Kesehatan Sekolah
(UKS) SMP AL Barkah.
Dwi, Penanggung jawab program PTM mengatakan
bahwa tujuan dari kegiatan penjaringan dan skrinning kesehatan anak sekolah ini
adalah mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah kesehatan agar segera
mendapatkan penanganan sedini mungkin. Merupakan kolaborasi antar pemegang
program UPT Puskesmas Jurumudi Baru.
Adapun yang diperiksa dalam kegiatan tadi yaitu
tinggi badan siswa, berat badan, pemeriksaan gula darah, dan tekanan darah. Sedangkan
pemeriksaan HB (haemoglobin) pada anak kelas VII (remaja putri), serta
penjaringan meliputi; pemeriksaan kesehatan gigi, mulut,kuku dan kebersihan
telinga, lanjut Dwi.
Pemeriksaan HB dilakukan untuk mendeteksi dini
kadar haemoglobin dalam darah. Karena Banyak sekali remaja putri yang mengalami
Anemia, terutama ketika dewasa nanti akan memiliki risiko tinggi mengalami
Anemia. Sebab, saat dewasa seorang wanita dibutuhkan peran Hemoglobin (Hb) yang
baik, yang memiliki tugas mengantarkan sari makanan dan oksigen untuk tubuh ibu
dan janinnya kelak. Kondisi ini tidak bisa dimiliki bila wanita menderita
Anemia.
Sebab itu pula, ibu hamil dengan Anemia menjadi
salah satu penyebab anak Stunting. Diharapkan dengan Skrining Anemia pada
remaja putri, nantinya dapat mencegah remaja putri terkena Anemia sehingga
mampu mencegah Anak Stunting.
Perubahan Pola penyakit tersebut sangat
dipengaruhi oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi,
teknologi, ekonomi dan sosial budaya. Faktor risiko PTM antara lain kurang
aktivitas fisik, diet yang tidak seimbang, merokok, konsumsi alkohol, obesitas,
hiperglikemia, hipertensi, hiperkolesterol.Tutupnya
Sementara itu, Siti Rofi’ah mengatakan bahwa
dengan adanya pemeriksaan kesehatan berupa penjaringan anak sekolah ini
diharapkan peserta didik dapat lebih menjaga kesehatan diri maupun lingkungan.
“Kami dari pihak sekolah berharap semoga dengan
adanya kegiatan penjaringan kesehatan ini peserta didik lebih menjaga kesehatan
tubuh, pola hidup yang sehat, sehingga bisa menjadi siswa yang sehat, pintar,
dan cerdas,” tuturnya.