Penjaringan Kesehatan Siswa Sebagai Upaya Pelayanan Kesehatan di Sekolah

facebook sharing button
twitter sharing button
whatsapp sharing button
telegram sharing button
gmail sharing button
sharethis sharing button

Sakit merupakan keadaan ketika seseorang tidak bisa melakukan aktifitas secara maksimal, baik secara rohani maupun jasmani. Apa lagi saat sedang melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar. Siswa harus dalam keadaan sehat, agar informasi yang diberikan guru dapat diterima dengan maksimal.

Penanggung jawab program UKS Puskesmas Jurumudi Baru,Siti Yuliza Rahmi yang biasa disapa Amy menyampaikan, Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah (Skrinning) adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang bertujuan mendeteksi dini siswa dengan masalah kesehatan. Dimaksudkan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin, di samping tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta didik.


Siswa kelas VII-IX SMP Al Barkah mengikuti kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah. Bertempat di ruang kelas SMP Al Barkah, Rabu, (13/9/2023). Kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah dengan diikuti 39 siswa tersebut dilakukan oleh petugas Puskesmas Jurumudi Baru bersama dengan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) SMP AL Barkah.

Dwi, Penanggung jawab program PTM mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan penjaringan dan skrinning kesehatan anak sekolah ini adalah mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin. Merupakan kolaborasi antar pemegang program UPT Puskesmas Jurumudi Baru.

Adapun yang diperiksa dalam kegiatan tadi yaitu tinggi badan siswa, berat badan, pemeriksaan gula darah, dan tekanan darah. Sedangkan pemeriksaan HB (haemoglobin) pada anak kelas VII (remaja putri), serta penjaringan meliputi; pemeriksaan kesehatan gigi, mulut,kuku dan kebersihan telinga, lanjut Dwi.

Pemeriksaan HB dilakukan untuk mendeteksi dini kadar haemoglobin dalam darah. Karena Banyak sekali remaja putri yang mengalami Anemia, terutama ketika dewasa nanti akan memiliki risiko tinggi mengalami Anemia. Sebab, saat dewasa seorang wanita dibutuhkan peran Hemoglobin (Hb) yang baik, yang memiliki tugas mengantarkan sari makanan dan oksigen untuk tubuh ibu dan janinnya kelak. Kondisi ini tidak bisa dimiliki bila wanita menderita Anemia.

Sebab itu pula, ibu hamil dengan Anemia menjadi salah satu penyebab anak Stunting. Diharapkan dengan Skrining Anemia pada remaja putri, nantinya dapat mencegah remaja putri terkena Anemia sehingga mampu mencegah Anak Stunting.

Perubahan Pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi, teknologi, ekonomi dan sosial budaya. Faktor risiko PTM antara lain kurang aktivitas fisik, diet yang tidak seimbang, merokok, konsumsi alkohol, obesitas, hiperglikemia, hipertensi, hiperkolesterol.Tutupnya

Sementara itu, Siti Rofi’ah mengatakan bahwa dengan adanya pemeriksaan kesehatan berupa penjaringan anak sekolah ini diharapkan peserta didik dapat lebih menjaga kesehatan diri maupun lingkungan.

“Kami dari pihak sekolah berharap semoga dengan adanya kegiatan penjaringan kesehatan ini peserta didik lebih menjaga kesehatan tubuh, pola hidup yang sehat, sehingga bisa menjadi siswa yang sehat, pintar, dan cerdas,” tuturnya.