Pembukaan Pos Gizi Kelurahan Jurumudi Baru dan Kelurahan Pajang

facebook sharing button
twitter sharing button
whatsapp sharing button
telegram sharing button
gmail sharing button
sharethis sharing button

Pos Gizi adalah salah satu upaya pemberdayaan keluarga untuk menanggulangi masalah gizi pada masyarakat yang berbasis masyarakat dimana dalam pelaksanaan nya dari oleh dan untuk masyarakat. Pembukaan kegiatan Pos Gizi dilakukan di Pos Gizi Mawar Jingga Kelurahan Jurumudi Baru dan Pos Gizi Pajang Solid Kelurahan Pajang, Jumat (15/9/2023) yang dihadiri oleh bapak Lurah, Kepala Puskesmas, Nutrisionis dan juga ibu balita yang akan diintervensi gizinya melalui pos gizi ini serta kader posyandu dan undangan lainnya. Kegiatan Pos Gizi diikuti oleh 30 balita di wilayah Kelurahan Jurumudi Baru dan 15 balita di wilayah Kelurahan Pajang. Di pos gizi ini selain dilakukan pemantaun tumbuh kembang, ibu balita diberikan informasi tentang kesehatan,gizi, menu seimbang dll. Kegiatan pos gizi akan dilaksanakan selama 14 hari kedepan oleh Bidan Pembina Wilayah dan direncanakan berkelanjutan, dengan teknis, orang tua diedukasi oleh ahli gizi tentang cara mengolah makanan termasuk edukasi penyajian makanan. Kegiatan tersebut berasal dari DAU (Dana Alokasi Umum) di masing masing kelurahan.

Nutrisionis UPT Puskesmas Jurumudi Baru Nurhayati, mengatakan  Pos Gizi Mawar Jingga dan Pos Gizi Pajang Solid nantinya berpengaruh besar terhadap hasil penanganan stunting, menciptakan budaya pola asuh yang lebih baik, serta menumbuhkan generasi baru yang sehat, cerdas, dan berkualitas. Ia melanjutkan Pos Gizi juga akan diisi berbagai kegiatan yang dapat menunjang pola asuh yang baik dalam mencegah stunting, seperti pemeriksaan rutin, pemberian makanan sehat, konsultasi pola asuh, pembinaan terhadap orang tua/pengasuh, serta kegiatan-kegiatan lain yang bertujuan mencegah stunting agar tidak terus terjadi. Terangnya.

‘’stunting bukan hanya disebabkan oleh faktor kemiskinan, tetapi juga pola pengasuhan. “Stunting bukan sekadar postur tubuh, tapi juga kualitas, gizi, kecerdasan, dan sebagainya. Pendekatan harus kita galakkan pada orang tua asuh, keluarga, dan lingkungan,” ujarnya. 

Cegah stunting dengan 4T+1P: Tidak terlalu muda nikahnya, Tidak terlalu tua hamilnya (tidak lebih dari 35 tahun), Tidak terlalu banyak anaknya, dan Tidak terlalu sering, plus Penuhi gizi Anak. Hari esok yang indah dimulai dari sekarang. Kualitas sumber daya manusia dimulai dari asupan gizi di rumah. Mari penuhi asupan gizi anak agar terhindar dari stunting . Tag line ‘’ CEGAH STUNTING ITU PENTING’’.Tutupnya