Kegiatan Validasi Data Stunting Pada Balita Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Jurumudi Baru
Penanggulangan Stunting menjadi salah satu
Program Prioritas Nasional Kesehatan yang bersifat segera untuk diatasi dan
dicegah. Validitas data sangat penting untuk diperhatikan.
UPT Puskesmas Jurumudi Baru melaksanakan
kegiatan validasi data bertempat Aula puskesmas kepada ibu-ibu kader yang ada
diwilayah UPT Puskesmas Jurumudi Baru, Jumat (10/11/2023).
Ayu Nurjanah, Nutrisionis puskesmas Jurumudi
Baru menjelaskan stunting akan terlihat pada anak saat
menginjak usia dua tahun, yang mana tinggi rata-rata anak kurang dari anak
seusianya.
Penyebab utama stunting diantaranya,
asupan gizi dan nutrisi yang kurang mencukupi kebutuhan anak, pola asuh yang
salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui,
buruknya sanitasi lingkungan tempat tinggal seperti kurangnya sarana air bersih
dan tidak tersedianya sarana MCK yang memadai serta keterbatasan akses
fasilitas kesehatan yang dibutuhkan bagi ibu hami, ibu menyusui dan balita.Terangnya.
Dampak stunting pada anak akan
terlihat pada jangka pendek dan jangka panjang. Pada jangka pendek berdampak
terhadap pertumbuhan fisik yaitu tinggi anak di bawah rata-rata anak seusianya.
Selain itu, juga berdampak pada perkembangan kognitif dikarenakan terganggunya
perkembangan otak sehingga dapat menurunkan kecerdasan anak. Sedangkan untuk
jangka panjang, stunting akan menyebakan anak menjadi rentan
terjangkit penyakit seperti penyakit diabetes, obesitas, penyakit
jantung, pembuluh darah, kanker, stroke, dan disabilitas di usia tua.
Selain itu, dampak jangka panjang bagi anak yang
menderita stunting adalah berkaitan dengan kualitas SDM suatu negara.
Anak-anak merupakan generasi penerus bangsa. Jika stunting tidak
segera diatasi hal ini tentunya akan menyebabkan penurunan kualitas SDM di masa
yang akan datang.
Sebagai informasi tambahan dan pengetahuan bagi
ibu-ibu kader dalam pertemuan tersebut juga dijelaskan mengenai edukasi tentang
obat antibotik. Citra Andhini,S.Farm.Apt menjelaskan Dalam pemberian antibiotik harus
dipertimbangkan dengan seksama mulai dari ketepatan diagnosis, tujuan pengobatan, pilihan
obat yang tepat, pemberian obat kepada penderita, memberikan informasi yang
adekuat dan memantau efek pemberian obat. Resistensi antibiotik adalah kondisi
saat bakteri yang menyerang tubuh Anda menjadi kebal terhadap antibiotik. Orang-orang yang mengalami resistensi antibiotik
akan sulit disembuhkan dari infeksi bakteri yang menyerangnya. Hal ini berisiko
menyebabkan kematian. Antibiotik bekerja dengan cara menghambat
pertumbuhan atau membunuh sel bakteri sehingga infeksi bakteri bisa teratasi. Meski sangat bermanfaat, antibiotik tidak boleh
digunakan sembarangan, karena bisa meningkatkan risiko terjadinya resistensi
atau kekebalan terhadap antibiotik.Tutupnya.