Edukasi, Skrining Anemia (Hb) dan pemberian Tablet Tambah Darah Remaja Putri di SMK Mutiara Insani dan SMP Al Barkah

facebook sharing button
twitter sharing button
whatsapp sharing button
telegram sharing button
gmail sharing button
sharethis sharing button

Sakit merupakan keadaan ketika seseorang tidak bisa melakukan aktifitas secara maksimal, baik secara rohani maupun jasmani. Apa lagi saat sedang melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar. Siswa harus dalam keadaan sehat, agar informasi yang diberikan guru dapat diterima dengan maksimal.

Penanggung jawab program UKS Puskesmas Jurumudi Baru,Ropi Nuraini yang biasa, Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah (Skrinning) adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang bertujuan mendeteksi dini siswa dengan masalah kesehatan. Dimaksudkan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin, di samping tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta didik.


Siswa kelas VII-IX SMP Al Barkah mengikuti kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah. Bertempat di ruang kelas SMP Al Barkah, Senin, (22/07/2024). Kegiatan penjaringan kesehatan anak sekolah dengan diikuti 39 siswa tersebut dilakukan oleh petugas Puskesmas Jurumudi Baru bersama dengan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) SMP AL Barkah dan SMK Mutiara Insani.

Dwi, Penanggung jawab program PTM mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan penjaringan dan skrinning kesehatan anak sekolah ini adalah mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin. Merupakan kolaborasi antar pemegang program UPT Puskesmas Jurumudi Baru.

Adapun yang diperiksa dalam kegiatan tadi yaitu tinggi badan siswa, berat badan, pemeriksaan gula darah, dan tekanan darah. Sedangkan pemeriksaan HB (haemoglobin) pada anak kelas VII (remaja putri), serta penjaringan meliputi; pemeriksaan kesehatan gigi, mulut,kuku dan kebersihan telinga, lanjut Dwi.

Pemeriksaan HB dilakukan untuk mendeteksi dini kadar haemoglobin dalam darah. Karena Banyak sekali remaja putri yang mengalami Anemia, terutama ketika dewasa nanti akan memiliki risiko tinggi mengalami Anemia. Sebab, saat dewasa seorang wanita dibutuhkan peran Hemoglobin (Hb) yang baik, yang memiliki tugas mengantarkan sari makanan dan oksigen untuk tubuh ibu dan janinnya kelak. Kondisi ini tidak bisa dimiliki bila wanita menderita Anemia.

Sebab itu pula, ibu hamil dengan Anemia menjadi salah satu penyebab anak Stunting. Diharapkan dengan Skrining Anemia pada remaja putri, nantinya dapat mencegah remaja putri terkena Anemia sehingga mampu mencegah Anak Stunting.

Perubahan Pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi, teknologi, ekonomi dan sosial budaya. Faktor risiko PTM antara lain kurang aktivitas fisik, diet yang tidak seimbang, merokok, konsumsi alkohol, obesitas, hiperglikemia, hipertensi, hiperkolesterol.Tutupnya

Sementara itu, Nurhayati, Pj Nutrisionis mengatakan salah satu upaya bersama yang kita lakukan adalah dengan gerakan Aksi Bergizi seperti yang kita lakukan pada hari ini. Ini untuk memastikan remaja putri kita mengkonsumsi Tablet Tambah Darah agar remaja putri ini tidak mengalami anemia. Pada anak sekolah, salah satu dampak jika mengalami anemia, atau kurang darah adalah lemas,  sering ngantuk, sering tertidur, yang berakibat pada semangat belajar yang rendah . Pemberian TTD dilakukan pada remaja putri mulai dari usia 12-18 tahun di institusi Pendidikan pada jenjang SMP dan SMA atau yang sederajat melalui UKS/M. Dosisnya yaitu memberikan satu tablet tambah darah setiap minggu selama 52 (lima puluh dua) minggu dalam setahun.

Harapannya siswa meminum tablet darah ini pada hari yang sama setiap hari. Usahakan minum TTD ini setelah sarapan, diminum dengan air putih agar penyerapan zat besinya maksimal.

"Tujuan pemberian TTD ini selain untuk meminimalisir potensi anemia yang berakibat terhadap kesehatan dan prestasi di sekolah, pemberian tablet tambah darah juga untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri pada saat sebelum menjadi seorang ibu.

Pemberian TTD pada remaja putri ini untuk mencegah ibu nantinya melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR).

Dengan minum TTD secara rutin, diharapkan mampu mengurangi potensi anemia anak anak remaja dan lahirnya bayi dalam keadaan stunting dari para ibu nantinya, sehingga terciptanya generasi muda yang sehat dan cerdas yang punya daya saing ditingkat global.Tutupnya.

Kami dari pihak sekolah berharap semoga dengan adanya kegiatan penjaringan kesehatan ini peserta didik lebih menjaga kesehatan tubuh, pola hidup yang sehat, sehingga bisa menjadi siswa yang sehat, pintar, dan cerdas.