Deteksi Dini TBC, UPT Puskesmas Jurumudi Baru Lakukan Test Cepat Molekular (TCM), X-ray dan Skrining
Sebagai upaya untuk pemeriksaan deteksi dini
penyakit Tuberkulosis (TBC), UPT Puskesmas Jurumudi Baru memberikan layanan
Test Molekular (TCM) serta X-ray bertempat Kecamatan Benda, Selasa(17/1/2023).
Dalam rangka mendukung Gerakan Optimalisasi
Penemuan Kasus Tuberkulosis (TBC) dari Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, Upaya ini diharapkan dapat menekan laju penularan TBC dalam rangka
menuju eliminasi TBC pada tahun 2030. Skrining
TB merupakan prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah
seseorang terinfeksi TB atau tidak. TB merupakan infeksi bakteri serius.
Infeksi ini terutama menyerang paru-paru, tapi juga dapat terjadi pada bagian
lain tubuh.
Sebenarnya TBC itu biasanya ada di daerah yang padat, daerah
kumuh, dan daerah yang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) nya kurang, di
situ potensi penularan TBC nya tinggi, Tercatat 51 kasus TBC yang ada di
Kecamatan Benda. Tentunya setiap keluarga pasien yang kontak serumah minimal
tiga orang diharuskan melakukan pemeriksaan dari skrining, Test Cepat Molekular
(TCM), serta X-Ray dan Pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada
kontak serumah.
Perlu
diketahui, gejala-gejala awal muncul TBC pada seseorang dapat berupa batuk
karena menyerang saluran pernapasan dan juga organ pernapasan, batuk berdahak
terus-menerus selama 2 sampai 3 minggu atau lebih, kemudian sesak napas, nyeri
pada dada, badan lemas dan rasa kurang enak badan, nafsu makan menurun, berat
badan menurun, dan biasanya yang muncul adalah berkeringat pada waktu malam
hari meskipun tidak melakukan kegiatan apapun.
Setiap orang
kecenderungan sudah memiliki bakteri TB. Tetapi kalau selama kondisinya bagus
maka tidak ada masalah. Karena penyakit TBC itu pada prinsipnya, kalau
kondisinya bagus akan bisa sembuh sendiri dan kalau tidak bagus bisa disembuhkan
dengan obat. Kunci agar tidak terserang penyakit TBC, kondisi tubuh harus tetap
dalam konsisi seimbang. Dalam artian, stamina harus tetap terjaga dengan baik.
Dari situlah kekebalan tubuh betul-betul akan melindui dirinya sendiri.
Istirahat yang cukup dan makan yang bergizi. Selain itu tidak ada komorbid.
Penanggung
jawab Program TB,Siti Fajriah berharap agar dari pemeriksaan deteksi dini
penyakit TBC ini jangan sampai ada kasus. Jika ada kasus bisa segera ditangani
dengan cepat. “Kami menghimbau kepada yang lain, baik keluarga kontak serumah
dengan pasien TB maupun komunitas bisa dengan sadar meminta untuk dilakukan
skrining sebagai upaya deteksi dini penyakit TBC,” pungkasnya